Jumat, 09 September 2016

Cinta Bersaudara dengan Air Mata, Mereka Saling Mengunjungi dan Bertegur Sapa



    Bebrapa waktu setelah melewati remaja, aku bertemu sesuatu yang mungkin disebut cinta.kali ini, aku tak lagi meringis lelah menanggapi cerita teman temanku mengenai cinta. Aku tak lagi gagal paham sewaktu mereka menitikkan air mata. Bahkan sebelum air mata mereka jatuh aku telah mewek duluan, ikut merasakan sakit yang mereka rasa dari sekedar membawa posisi mereka jadi posisiku.
                Jika dulu aku akan dengan lancangnya berkomentar tentang wajah dan fisik pacar temanku tanpa parasaan, sekarang aku jadi lebih bijaksana dan tersenyum maklum jika meraka mengaku cinta pada sosok cowok yang dulu ku pikir bukan lah orang yang berada di level yang harus ditangisi. Aku lebih bijaksana tentu saja. Jangan tanya kenapa, karna aku mulai merasa cinta itu bukan perkara wajah, tak terpaut fisik, apa lagi materi.
                Istilah pacar langsung berubah dalam artian yang ku fahami dulu. Pacar adalah mereka yang mendampingimu (tak hanya dalam artian harfiah), berbagi rasa, menghadapi dunia bersama dan memecahkan permasalahan dengan pertimbangan berdua juga. Tempat dimana kau merasa spesial dan dibutuhkan sekaligus membutuhkan. Tempat dimana kau berusaha berubah menjadi yang terbaik, dan situasi dimana kau mulai merancang masa depan dari jenjang awal hingga tua dan mati. Lancang memang, tapi itulah poros hidupmu.
                Dari yang kesekian, kali ini artian pacar membuatku berubah layaknya perempuan. Kali ini, aku inginkan kepastian dan kali ini aku dipertemukan dalam kesempurnaan saling melengkapi. Cinta.
                Aku belajar tentang menerima, dan aku menerima fakta jika aku membutuhkan pribadi lain yang melengkapi hidup layaknya satu tubuh. Dua pribad, dua nyawa, dua nafas dalam kepalan tujuan yang sama. Aku adalah dirinya dan dia adalah aku. Klise memang, tapi kali ini aku paham seluruh cerita yang dulu hanya rasa yang jauh untukku.
                Lau lagu galau mulai membuatku terhanyut. Lagu cinta istimewa mati matian kuhafalkan dan kunyanyikan dengan penuh perasaan melupakan fakta jika itu lagu dari aliran musik yang tidak kusukai. Lagu jika cinta dia mampu membuatku menangis tersedu. Aku mengerti sekarang. Aku bisa memahami bagaimana sedihnya sosok si lelaki karna dia mengikat hubungan dengan orang yang tidak disukainya. Aku bisa merasakan rasa bersalah lelaki tersebut (ini sedikit melenceng).
                Dan sejujurnya, cinta dekat dengan air mata. Ketika kau merasa sesuatu menjadi milikmu maka kau akan berubah posesif. Saat kau merasa mengandalkan orang lain tempat bersandar, maka kau berada dilevel membutuhkan, dan saat kau mulai berbagi semua emosi yang dulu hanya kau telan sendiri, maka kau akan labih senditif dengan kata penolakkan, lalu saat kau merasa harapmu atasnya, kau akan takut kehilangan. Semua hal itu memacu air mata.
Hello .. aku bukan cwek lemah. Catet, bukan. Cewek. Lemah. Anti bagiku menangis karna cinta, dan artinya anti bagiku terbuai dalam cinta. Tapi lama kelamaan, tanpa kusadari aku teperosok dalam cinta, dan menangis (yang dulu hal memalukan untukku) lama kelamaan menjadi hal yang biasa untukku (menyedihkan.. aku tahu)
Lelaki teman lelaki. Ku deskripsikan sedikit tentang mereka. Sekitar 70- 90 persen wanita jadian bukan karna dasar sayang (level bawah dari cinta), mereka memulai hanya dari sekedar kata cocok.  10 persen iseng, 10 persen karna tak ada yang lain, 40 persen merasa cocok 30 nyaman dan suka 20 persen. Omong kosong cinta dan sayang pada pandangan pertama. Berbeda dengan laki laki mereka jadian benar benar setelah mlewati fase suka dan menekati kata sayang dan nyaris seperti cinta. Jangan tertipu, Ini hanya ilusi, bahkan bagi meraka sendiri. Seringkali justru mereka yang tertipu sendiri oleh ilusi yang diproses oleh logika mereka (bagian yang memang paling dominan dari mkhluk bernama laki laki). Dan kuyakinkan, istilah cinta pada pandangan pertama hanya barasal dari laki laki. Faktanya, dua bulan setelahnya bahkan mereka bisa melangkah pergi seolah amnesia dengan apa yang mereka ucapkan.
Wel, kita juga tak bisa menyalahkan mereka. Mereka juga korban ilusi sama halnya kita.
Lelaki memulai Pertimbangan awal yang mendasari mereka untuk menembak cewek adalah dari rasa suka, sayang dan cinta ilusi mereka. Berebeda dengan perempuan yang memulai pure dari rasa, perasaan mereka. Ikatan pacaran yang telah mengikat seorang laki laki dengan perempuan memiliki fase yang berbeda. Perempuan akan menerima dan memulai pelan pelan. Semakin sering kebersamaan dan atensi pacar semakin terbiasalah mereka. Semakin tumbuh lah perasaan suka dari waktu ke waktu. Semakin berubah makna kata suka mendekati sayang, dan jatuh pada kata cinta. Tahap dimana kau benar benar membutuhkan. Tahap dimana suara dan kabarnya menjadi suatu keharusan. Tahap rasa yang mengkungkung dengan kata setia tanpa paksaan. (meski sebagian, catat, sebagian kecil menemukan ketidak cocokkan seiring waktu dan berpisah)
Berbeda dengan laki laki. Mereka memulai hubungan dengan parasaan suka, sayang bahkan cinta yang berlimpah limpah. Mereka akan melakukan apapun dan merelakan apapun untuk pacarnya ditahap awal. Ya tahap awal karna pada tahap itu sayang dan cintanya. Mereka akan selalu berusaha membuat pasangannya bahagia.selalu menjaga. Dan pelan pelan, seiring dengan waktu ilusi itu meluntur. Sayang dan cinta perlahan mengabur. Jika masih menyisakan suka, maka bertahanlah hubungan itu, namun juka tak lagi menyisakan suka maka berakhirlah hubungan itu. Tak peduli jika diawal hubungan dia bagaikan romeo. Tak acuh meski di hubungan awal dialah yang menggebu gebu mnyatakan cinta, bahakan sebagian tak segan menyatakan cinta pada pandangan pertama. Kalsik. Dan sekali lagi itu karna ilusi.
Lelaki hanya kan melanjutkan hubungan jika masih tersisa rasa cocok dan suka meski sayang dan cinta ilusi mereka perlahan mengilang. Seiring bejalan waktu mereka akan jadi lebih cuek dan dingin pada pasangannya. Bahkan cendrung menghindari. Dan setiap wanita akan merasakan perubahan ini dari pasangannya. Merasakan berubahan yang menyakitkan hati. Menyadari pehatian pacarnya tak lagi seperti dulu. Ini masa masa dimana pertengkaran terjadi. Si laki laki tak merasa salah sedangkan si perempuan merasa perubahan dari si laki laki membuat hatinya terluka. Tapi sekali lagi, perasaan. Wanita tak mampu melisnkan dengan baik perasaan sakit saat pacarnya berubah. Meski sedikit perubahan itu tetap menyisakan luka. Dari yang dulu rela melakukan apa saja untuknya sekarang jadi oga ogahan. Dari yang perhatian menjadi cuek, dari yang selalu ada menjadi terasa menghindari. Dan laki laki hanya akan mengerti jika dilisankan, itu pun tak semuanya. Terkadang jika dilisankan sekalipun tak menjamin dia mengerti, toh sekalipun mengerti mereka justru merasa pacarnya berlebihan dan terlalu menuntut. Miris bukan. Jangan salahkan mereka, karna saat ditanya mengapa mereka sendiripun akan bingung. Tak tahu kenapa sperti itu.
Saat sayang dan cina ilusi lelaki menghilang, hubungan mereka masuk dalam fase kritis. Masa dimana sealu terjadi pertengkaran. Tak jarang bahkan putus ditengah jalan. Entah yang perempuan tak sanggup lagi, atau laki laki yang terlalu muak. Dalam kasus terkahir jika hubungan ini berakhir dari laki laki, maka akan ada suatu masa mereka berada di titik penyesalan. Beberapa waktu setelahnya mereka baru menyadari setelah cinta ilusi mereka menghilang,mereka telah masuk fase menyayangi. Tapi jika mereka mampu melewati fase ini dengan baik, maka perlahan laki laki akan memasuki fase sayang. Di sini mereka mulai kembali menujukkan sayang dan perhatian. Bedanya apa yang mereka lakukan berasal dari hati mereka sendiri. Semua yang mereka lakukan tulus bukan karna sayang ilusi seperti di awal hubungan. Pada tahap ini laki laki sudah mulai bermain dengan perasaannya. Jatuh dalam cinta, dimana mereka bertujuan untuk pasangan. Membaktikan diri untuk kehidupan masa depan bersama, berusaha menjadi yang terbaik dan menjaga dengan hati. (aku sok tahu, biar)
Berbedan fase inilah yang membuat nyaris seluruh hubungan yang terputus menyisakan luka. Baik dipihak laki laki maupun perempuan. Sangat jarang hubungan brakhir saat mereka sama sama merasa tak cocok.
Saat perempuan memulai dengan rasa cocok, lelaki memulai dengan cinta. Saat perempuan memasuki masa sayang lelaki melanjutkan dengan rasa cocok, dan saat perempuan merasa cinta lelaki baru memasuki fase sayang. Jadi bisa dikatakan cinta yang sebenarnya adalah cinta yang telah bertahan dalam waktu. Mereka yang telah bersama dalam bebrapa waktu yang cukup lama. Jangan percaya cinta pada pandangan pertaman. Tak ada cinta yang tulus selain cinta yang telah di uji oleh waktu (sakarang akunya lebay).
Itu sekelumit tentang laki laki dan cintanya.                                        
Maka dalam fase fase ini, sekali lagi, cinta bersaudara dengan air mata. Mereka saling mengunjungi. Bahkan saling bertegur sapa.

 Hehe jangan kagum padaku setelah ini. Untuk semua hal disini aku merasa ahli. hahaha..
Padahal aslinya...ish. 

1 komentar:

  1. gue gak bakalan pernah nge-fans sama lo sam! gakkk!
    karena guue tau, lo siapa! hahaha

    BalasHapus