Sabtu, 11 Februari 2017

Dik, dengarlah...



Duhai, Dik...
Jangan gantung harap dengan pasti
Seumpama judi, kau bertaruh hati
Sesiapapun bisa kan pergi
Lalu, akankah kau mati?

Lihatlah, Dik.
Decak hujan menendang cerah
Menyaru angin terbangkan gerah
Tak ada yang tahu bukan?
Hujan atau terik takkan lama bertahta

Dik...
Jika kelak uluran tnangan memapahmu
Jangan terlalu sandarkan nafasmu
Terimalah sekedarnya, secukupnya
Jangan harapkan dia berkawan anganmu

Akhirnya, Dik...
Kakimu penompang tanpa keluh
Percayalah padanya
Pada tubuh yang tak mengkhianati dirinya sendiri.

                                                        Padang, 9 januari 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar