Duhai,
Dik...
Jangan gantung
harap dengan pasti
Seumpama
judi, kau bertaruh hati
Sesiapapun
bisa kan pergi
Lalu,
akankah kau mati?
Lihatlah,
Dik.
Decak
hujan menendang cerah
Menyaru angin
terbangkan gerah
Tak ada
yang tahu bukan?
Hujan atau
terik takkan lama bertahta
Dik...
Jika kelak
uluran tnangan memapahmu
Jangan terlalu
sandarkan nafasmu
Terimalah
sekedarnya, secukupnya
Jangan
harapkan dia berkawan anganmu
Akhirnya,
Dik...
Kakimu penompang
tanpa keluh
Percayalah
padanya
Pada tubuh
yang tak mengkhianati dirinya sendiri.
Padang,
9 januari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar